Minggu, 13 Maret 2016

laporan membuat peta kontur dan kelerengan

LAPORAN MEMBUAT PETA KONTUR DAN KELERENGAN
Disusun Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kartografi
(TKP145P)
Dosen Pembimbing:
1.      Dra. Bitta Pigawati,MT (BP)
2.      Sri Rahayu, Ssi,MSi
3.      Pangi,ST,MT















Oleh:
Annisa Pinasthika Larasati (21040115060015)







PROGAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN PERANCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016

Latar Belakang:
Pengertian peta secara umum, mengartikan peta sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai kenampakan pada suatu bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu. Gambaran permukaan bumi yang dipetakan dapat meliputi wilayah yang luas atau hanya mencakup wilayah yang sempit. Contoh peta yang menggambarkan wilayah yang luas adalah Peta Dunia, Peta Benua, Peta Indonesia, Peta Sumatera, Peta Jawa, dan sebagainya. Peta pertama kali dibuat oleh bangsa Babilonia sekitar 2300 tahun Sebelum Masehi. Peta ini terbuat dari lempengan tanah liat yang awalnya diperuntukkan untuk kepentingan pajak tanah.
Berbeda dengan pengertian umum, Organisasi Katografi Internasional (International Cartographic Association [ICA]) memberikan definisi, pengertian peta merupakan sebagai suatu gambaran atau representasi unsur-unsur kenampakan abstrak permukaan Bumi dan benda-benda angkasa. Satu hal yang berbeda, definisi dari ICA, melepaskan definisi peta yang terikat pada gambaran muka Bumi, dan meluaskannya pada penggambaran objek-objek di ruang angkasa. Hal ini dibutuhkan karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains, telah membentangkan sayapnya hingga ke tempat-tempat lain di luar Bumi.
Sejarah manusia telah berjalan selama ribuan tahun, sudah menjadi sifatnya manusia selalu ingin mengetahui hal-hal baru, termasuk di dalamnya mengekplorasi tempattempat baru. Oleh karena itulah dibuat peta, pada perkembangannya, peta kemudian menjadi alat bantu paling dominan dalam mempelajari geografi. Adanya peta membuat kita dapat mengetahui keadaan alam dan budaya suatu tempat dengan cepat. Dalam menggambarkan permukaan bumi ke dalam peta digunakan sistem transformasi dari bidang lengkung menjadi bidang datar.

Tujuan Pembelajaran:
1.      Mahasiswa dapat mengetri tentang definsi dan sifat-sifat garis kontur
2.      Mahasiswa dapatmenghitung titik-titik tinggi untuk selanjutnya digambar menjadi garis-garis kontur
3.      Mahasiswa mampu menghitung serta menggambar garis kontur dengan metode interpolasi dan grafis
4.      Mahasiwa mampu menghitung lereng
5.      Mahasiswa mampu menggambar peta lereng
6.      Mahasiswa mampu menghitung luasan daerah yang dibatasi oleh garis kontur tertentu dan menghitung volume kontur
7.      Mahasiswa dapat membuat tracing jalan pada peta kontur tersebut.





Alat dan Bahan:
1.      Peta titik tinggi
2.      Kertas kalkir ukuran A4
3.      Drawing pen ukuran 0,5 dan 0,1
4.      Penggaris
5.      Kertas milimeter book
6.      Pensil warna

Kajian Teori:
Peta Kontur
Peta kontur adalah peta yang menunjukan lokasi titik yang sama tinggi yang digambarkan dalam garis khayal atau garis kotur. Peta kontur berfungsi salah satunya adalah untuk menggambarkan relief muka bumi. Untuk dapat menggambarkan peta kontur terlebih dahulu dapat dilakukan dengan pengukuran ketinggian suatu lokasi. Metode pengukuran untuk titik tinggi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai cara antara lain pengukuran survey theodolite, gps, water pass, penghitungan dengan citra satelit, penghitungan dengan foto udara stereo.
Sifat-sifat garis kontur
                Untuk dapat menggambarkan garis kontur dengan baik dan benar perlu diperhatikan beberapa sifat yang melekat pada garis kontur itu sendiri, yaitu:
1.       Garis kontur tidak bercabang atau berpotongan
2.       Garis kontur merupakan garis tertutup
3.       Garis kontur yang lebih rapat lerengnya akan lebih curam
4.       Garis kontur akan selalu membelok mengikuti lerengdari lembah ke arah hulu
5.       Garis kontur selalu tegak lurus atau arah air yang mengalir di permukaan

Metode pembuatan garis kontur
1.       Metode interpolasi
Metode ini digunakan dengan menghitung titik tinggi yang akan mewakili garis kontur dengan cara membandingkan antara jarak peta dengan jarak sebenarnya. Setelah titik-titik tinggi yang akan mewakili garis diperoleh maka selanjutnya adalah menghubungkan titik-titik tersebut menjadi sebuah garis.
2.       Metode grafis
Metode ini padadasarnya dengan membagi garis dengan garis bantu

Menghitung luas kontur dan volume
1.       Menghitung kontur menggunakan Square Method
Metode ini dilakukan dengan membagi luasan yang dibatasi oleh garis kontur tertentu dengan segi empat yang sama besar dan kemudian semua segi empat tersebut dihitung dan dikalikan dengan skala penyebut peta. Contohnya adalah sebagai berikut :

Diketahui:           panjang sisi kotak = 1cm
                                Skala = 1: 10.000
Ditanya   :            Luas daerah ?
Dijawab  :
Luas 1 kotak       = s x s
                                =1 cm x 1 cm
                                = 1 cm²
Luas 1 kotak sebenarnya = (s x skala) x (s x skala)
                                                = (1 x 10.000) x (1 x 10.000)
                                                = 10.000 x 10.000
                                                = 100.000.000 cm² = 10.000 m²



kontur
ketinggian
Jumlah kotak
Luas daerah atau kontur
1
240
1
1x 10.000 =10.000
2
230
2
2x 10.000 =20.000
3
220
4
4x 10.000 =40.000
4
210
6
6x 10.000 =60.000
5
200
9
9x 10.000 =90.000
6
190
11
11x 10.000 =110.000
7
180
17
17x 10.000 =170.000
8
170
22
22x 10.000 =220.000
9
160
28
28x 10.000 =280.000
10
150
35
35x 10.000 =350.000
11
140
37
37x 10.000 =370.000
12
130
49
49x 10.000 =490.000
13
120
57
57x 10.000 =570.000
14
110
64
64x 10.000 =640.000
15
100
74
74x 10.000 =740.000
16
90
81
81x 10.000 =810.000

Luas selruhnya

4970.000 m² / 4,97 km²


2.       Menghitung kontur menggunakan Stripped Method
Metode ini hampir sama dengan metode Square Method, yang membedakannya adalah kotak yang dibuat bukan persegi empat melainkan persegi panjang. Prinsip perhitungannya juga sama dengan mengkalikan jumlah kotak dengan luas kotak sebenarnya.
3.       Menghitung volume kontur
Penghitungan volume kontur dilakukan dengan mengetahui isi baik kontur berupa cekungan maupun beruba bukit. Dengan perhitungan kontur ini dapat untuk melakukan beberapa perhitungan volume waduk, volume bukit untuk menghitung seberapa besar isi bukit tersebut jika akan melakukan pengurukan dan lain sebagainya.  Contohnya adalah sebagai berikut:

                Diketahui: i = 10m
                Ditanya   : vt
                Dijawab   :
Vt= v1 + v2+ v3 + v4 + vn..... m³

V1= L1+L2  x i = 10.000 +20.000 x 10 = 150.000 m³
2                              2
                V2= L2+L3  x i = 20.000 +40.000 x 10 = 300.000 m³
2                              2
V3= L3+L4  x i = 40.000 +60.000 x 10 = 500.000 m³
2                              2
V4= L4+L5  x i = 60.000 +90.000 x 10 = 750.000 m³
2                              2
V5= L5+L6  x i = 90.000 +110.000 x 10 = 1.000.000 m³
2                              2
V6= L6+L7  x i = 110.000 +170.000 x 10 = 1.400.000 m³
2                              2
V7= L7+L8  x i = 170.000 +220.000 x 10 = 1.950.000 m³
2                              2
V8= L8+L9  x i = 220.000 +280.000 x 10 = 2.500.000 m³
2                              2
V9= L9+L10  x i = 280.000 +350.000 x 10 = 3.150.000 m³
2                              2
V10= L10+L11  x i = 350.000 +370.000 x 10 = 3.600.000 m³
2                              2
V11= L11+L12  x i = 370.000 +490.000 x 10 = 4.300.000 m³
2                              2
V12= L12+L13  x i = 490.000 +570.000 x 10 = 5.300.000 m³
2                              2
V13= L13+L14  x i = 570.000 +640.000 x 10 = 6.050.000 m³
2                              2
V14= L14+L15  x i = 640.000 +740.000 x 10 = 6.900.000 m³
2                              2
V15= L15+L16  x i = 740.000 +8100.000 x 10 = 7.750.000 m³
2                              2
V total = 45.600.000 m³ / 0,0456 km³

Menghitung Lereng
Peta lereng merupakan jenis peta tematik yang menggambarkan kelerengan dari permukaan bumi. Berbagai metode dapat dilakukan untuk menggambarkan peta lereng ini. Salah satunya adalah dengan perhitungan dari peta kontur. Dalam peta kontur biasanya digambarkan dengan satuan presentase atau interval ketinggian. Untuk menjelaskan peta lereng dalam satuan presentase dilakukan dengan perbandingan antara jarak ketinggian dengan beda tingginya. Contohnya adalah sebagai berikut :
Diketahui : skala 1: 10.000
                     Panjang diagonal bujur sangkar= 1,5 cm = 150 m
                     i = 10 m
Ditanya : kemiringan lereng 10%
Dijawab :
Rumus Dasar      L =       N-1 x i         X 100%
                                    Panjang diagonal
Lereng 1 (terpotong 1)
L1 =  1-1 x 10 x 100% = 0%
                150
Lereng 2 (terpotong 2)
L2 =  2-1 x 10 x 100% = 6.66%
                150

Lereng 3 (terpotong 3)
L3 =  3-1 x 10 x 100% = 13.33%
                150
Lereng 4 ( terpotong 4)
L4 =  4-1 x 10 x 100% = 20%
                150
Lereng 5 ( terpotong 5)
L5 =  5-1 x 10 x 100% = 26.66%
                150

Lereng 6 (terpotong 6)
L6 =  6-1 x 10 x 100% = 33.33%
                150

Klasifikasi Lereng
·         0-8%      = Datar
·         8-15%    = Landai
·         15-25% = Agak Curam
·         25-45% = Curam
·         >45%     = Sangat Curam

Membuat Tracing Jalan dengan pertimbangan
                Berbagai pertimbangan dalam pembangunan jalan salahh satunya adalah pertimbangan dengan garis kontur. Pertimbangan ini mempertimbangkan tingkat kelerengan atau tanjakan serta panjang jalan yang akan dibangun supaya lebih aman dan ekonomis. Contohnya adalah sebagai berikut :
Diketahui: kelerengan maksimal 10%
                     Skala 1:10.000
Ditanya    : Jarak tracing pada peta
Dijawab    :
·         Lereng 10% berarti setiap naik 10m dibutuhkan jarak 100 m atau 10.000 cm
·         Skala 1: 10.000 berarti1 cm pada peta mewakili 10.000 cm atau 100 m pada jarak sebenarnya
·         Jarak minimal pada tracing jalan
Skala = jarak pada peta
                Jarak sebenarnya m
   1 cm      =    jarak peta
  10.000             10.000
Jarak peta = 10.000 x 1 cm = 1 cm
                                        10.000

Jadi jarak maksimal tracing jalan pada peta adalah 1 cm.

contoh hasilnya adalah sebagai berikut :

peta kontur

peta proyeksi

peta kelerengan

tracing jalan





Daftar Pustaka ;
      • Pigawati , Bitta dan Pangi. 2010. Buku Praktikum Kartografi. Semarang Planologi Undip

Tidak ada komentar:

Posting Komentar