LAPORAN MEMBUAT PETA KONTUR DAN KELERENGAN
Disusun
Untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Kartografi
(TKP145P)
Dosen
Pembimbing:
1.
Dra. Bitta Pigawati,MT (BP)
2.
Sri Rahayu, Ssi,MSi
3.
Pangi,ST,MT
Oleh:
Annisa Pinasthika Larasati (21040115060015)
PROGAM STUDI DIPLOMA III
JURUSAN PERANCANAAN WILAYAH DAN KOTA
FAKULTAS TEKNIKUNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
2016
Latar
Belakang:
Pengertian peta secara umum, mengartikan peta
sebagai gambaran sebagian atau seluruh wilayah permukaan bumi dengan berbagai
kenampakan pada suatu bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala
tertentu. Gambaran permukaan bumi yang dipetakan dapat meliputi wilayah yang
luas atau hanya mencakup wilayah yang sempit. Contoh peta yang menggambarkan
wilayah yang luas adalah Peta Dunia, Peta Benua, Peta Indonesia, Peta Sumatera,
Peta Jawa, dan sebagainya. Peta pertama kali dibuat oleh bangsa Babilonia
sekitar 2300 tahun Sebelum Masehi. Peta ini terbuat dari lempengan tanah liat
yang awalnya diperuntukkan untuk kepentingan pajak tanah.
Berbeda dengan
pengertian umum, Organisasi Katografi Internasional (International Cartographic
Association [ICA]) memberikan definisi, pengertian
peta merupakan sebagai suatu gambaran atau representasi unsur-unsur
kenampakan abstrak permukaan Bumi dan benda-benda angkasa. Satu hal yang
berbeda, definisi dari ICA, melepaskan definisi peta yang terikat pada gambaran
muka Bumi, dan meluaskannya pada penggambaran objek-objek di ruang angkasa. Hal
ini dibutuhkan karena perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi, dan sains,
telah membentangkan sayapnya hingga ke tempat-tempat lain di luar Bumi.
Sejarah manusia telah berjalan
selama ribuan tahun, sudah menjadi sifatnya manusia selalu ingin mengetahui
hal-hal baru, termasuk di dalamnya mengekplorasi tempattempat baru. Oleh karena
itulah dibuat peta, pada perkembangannya, peta kemudian menjadi alat bantu
paling dominan dalam mempelajari geografi. Adanya peta membuat kita dapat
mengetahui keadaan alam dan budaya suatu tempat dengan cepat. Dalam
menggambarkan permukaan bumi ke dalam peta digunakan sistem transformasi dari
bidang lengkung menjadi bidang datar.
Tujuan
Pembelajaran:
1. Mahasiswa dapat
mengetri tentang definsi dan sifat-sifat garis kontur
2. Mahasiswa
dapatmenghitung titik-titik tinggi untuk selanjutnya digambar menjadi
garis-garis kontur
3. Mahasiswa mampu
menghitung serta menggambar garis kontur dengan metode interpolasi dan grafis
4. Mahasiwa mampu
menghitung lereng
5. Mahasiswa mampu
menggambar peta lereng
6. Mahasiswa mampu
menghitung luasan daerah yang dibatasi oleh garis kontur tertentu dan
menghitung volume kontur
7. Mahasiswa dapat
membuat tracing jalan pada peta kontur tersebut.
Alat dan Bahan:
1.
Peta titik tinggi
2.
Kertas kalkir ukuran A4
3.
Drawing pen ukuran 0,5 dan 0,1
4.
Penggaris
5.
Kertas milimeter book
6.
Pensil warna
Kajian
Teori:
Peta
Kontur
Peta kontur
adalah peta yang menunjukan lokasi titik yang sama tinggi yang digambarkan
dalam garis khayal atau garis kotur. Peta kontur berfungsi salah satunya adalah
untuk menggambarkan relief muka bumi. Untuk dapat menggambarkan peta kontur
terlebih dahulu dapat dilakukan dengan pengukuran ketinggian suatu lokasi.
Metode pengukuran untuk titik tinggi tersebut dapat dilakukan dengan berbagai
cara antara lain pengukuran survey theodolite, gps, water pass, penghitungan
dengan citra satelit, penghitungan dengan foto udara stereo.
Sifat-sifat garis kontur
Untuk dapat
menggambarkan garis kontur dengan baik dan benar perlu diperhatikan beberapa
sifat yang melekat pada garis kontur itu sendiri, yaitu:
1.
Garis kontur tidak bercabang atau berpotongan
2. Garis
kontur merupakan garis tertutup
3. Garis
kontur yang lebih rapat lerengnya akan lebih curam
4. Garis
kontur akan selalu membelok mengikuti lerengdari lembah ke arah hulu
5. Garis
kontur selalu tegak lurus atau arah air yang mengalir di permukaan
Metode pembuatan garis kontur
1.
Metode interpolasi
Metode ini digunakan dengan menghitung titik tinggi yang akan mewakili garis
kontur dengan cara membandingkan antara jarak peta dengan jarak sebenarnya.
Setelah titik-titik tinggi yang akan mewakili garis diperoleh maka selanjutnya
adalah menghubungkan titik-titik tersebut menjadi sebuah garis.
2. Metode
grafis
Metode ini padadasarnya dengan membagi garis
dengan garis bantu
Menghitung luas kontur dan
volume
1.
Menghitung kontur menggunakan Square Method
Metode ini
dilakukan dengan membagi luasan yang dibatasi oleh garis kontur tertentu dengan
segi empat yang sama besar dan kemudian semua segi empat tersebut dihitung dan
dikalikan dengan skala penyebut peta. Contohnya adalah sebagai berikut :
Diketahui: panjang sisi kotak = 1cm
Skala = 1:
10.000
Ditanya : Luas
daerah ?
Dijawab :
Luas 1 kotak = s x s
=1 cm x 1 cm
= 1 cm²
Luas 1 kotak sebenarnya
= (s x skala) x (s x skala)
=
(1 x 10.000) x (1 x 10.000)
=
10.000 x 10.000
=
100.000.000 cm² = 10.000 m²
|
kontur
|
ketinggian
|
Jumlah kotak
|
Luas daerah atau kontur
|
|
1
|
240
|
1
|
1x 10.000 =10.000
|
|
2
|
230
|
2
|
2x 10.000 =20.000
|
|
3
|
220
|
4
|
4x 10.000 =40.000
|
|
4
|
210
|
6
|
6x 10.000 =60.000
|
|
5
|
200
|
9
|
9x 10.000 =90.000
|
|
6
|
190
|
11
|
11x 10.000 =110.000
|
|
7
|
180
|
17
|
17x 10.000 =170.000
|
|
8
|
170
|
22
|
22x 10.000 =220.000
|
|
9
|
160
|
28
|
28x 10.000 =280.000
|
|
10
|
150
|
35
|
35x 10.000 =350.000
|
|
11
|
140
|
37
|
37x 10.000 =370.000
|
|
12
|
130
|
49
|
49x 10.000 =490.000
|
|
13
|
120
|
57
|
57x 10.000 =570.000
|
|
14
|
110
|
64
|
64x 10.000 =640.000
|
|
15
|
100
|
74
|
74x 10.000 =740.000
|
|
16
|
90
|
81
|
81x 10.000 =810.000
|
|
|
Luas selruhnya
|
|
4970.000 m² / 4,97 km²
|
2. Menghitung
kontur menggunakan Stripped Method
Metode ini hampir sama dengan
metode Square Method, yang membedakannya adalah kotak yang dibuat bukan persegi
empat melainkan persegi panjang. Prinsip perhitungannya juga sama dengan
mengkalikan jumlah kotak dengan luas kotak sebenarnya.
3. Menghitung
volume kontur
Penghitungan volume kontur
dilakukan dengan mengetahui isi baik kontur berupa cekungan maupun beruba
bukit. Dengan perhitungan kontur ini dapat untuk melakukan beberapa perhitungan
volume waduk, volume bukit untuk menghitung seberapa besar isi bukit tersebut
jika akan melakukan pengurukan dan lain sebagainya. Contohnya adalah sebagai berikut:
Diketahui: i =
10m
Ditanya : vt
Dijawab :
Vt= v1 + v2+ v3 + v4 + vn..... m³
V1= L1+L2 x i = 10.000
+20.000 x 10 = 150.000 m³
2 2
V2= L2+L3 x i = 20.000 +40.000 x 10 = 300.000 m³
2 2
V3= L3+L4 x i = 40.000
+60.000 x 10 = 500.000 m³
2 2
V4= L4+L5 x i = 60.000
+90.000 x 10 = 750.000 m³
2 2
V5= L5+L6 x i = 90.000
+110.000 x 10 = 1.000.000 m³
2 2
V6= L6+L7 x i = 110.000
+170.000 x 10 = 1.400.000 m³
2 2
V7= L7+L8 x i = 170.000
+220.000 x 10 = 1.950.000 m³
2 2
V8= L8+L9 x i = 220.000
+280.000 x 10 = 2.500.000 m³
2 2
V9= L9+L10 x i = 280.000
+350.000 x 10 = 3.150.000 m³
2 2
V10= L10+L11 x i = 350.000
+370.000 x 10 = 3.600.000 m³
2 2
V11= L11+L12 x i = 370.000
+490.000 x 10 = 4.300.000 m³
2 2
V12= L12+L13 x i = 490.000
+570.000 x 10 = 5.300.000 m³
2 2
V13= L13+L14 x i = 570.000
+640.000 x 10 = 6.050.000 m³
2 2
V14= L14+L15 x i = 640.000
+740.000 x 10 = 6.900.000 m³
2 2
V15= L15+L16 x i = 740.000
+8100.000 x 10 = 7.750.000 m³
2 2
V total = 45.600.000 m³ / 0,0456 km³
Menghitung Lereng
Peta lereng merupakan jenis peta tematik yang
menggambarkan kelerengan dari permukaan bumi. Berbagai metode dapat dilakukan
untuk menggambarkan peta lereng ini. Salah satunya adalah dengan perhitungan
dari peta kontur. Dalam peta kontur biasanya digambarkan dengan satuan
presentase atau interval ketinggian. Untuk menjelaskan peta lereng dalam satuan
presentase dilakukan dengan perbandingan antara jarak ketinggian dengan beda
tingginya. Contohnya adalah sebagai berikut :
Diketahui : skala 1: 10.000
Panjang diagonal bujur sangkar= 1,5 cm =
150 m
i = 10 m
Ditanya : kemiringan lereng 10%
Dijawab :
Rumus Dasar L
= N-1 x i
X 100%
Panjang diagonal
Lereng 1 (terpotong 1)
L1 = 1-1
x 10 x 100% = 0%
150
Lereng 2 (terpotong 2)
L2 = 2-1
x 10 x 100% = 6.66%
150
Lereng 3 (terpotong 3)
L3 = 3-1
x 10 x 100% = 13.33%
150
Lereng 4 ( terpotong 4)
L4 = 4-1
x 10 x 100% = 20%
150
Lereng 5 ( terpotong 5)
L5 = 5-1
x 10 x 100% = 26.66%
150
Lereng 6 (terpotong 6)
L6 = 6-1
x 10 x 100% = 33.33%
150
Klasifikasi Lereng
·
0-8% =
Datar
·
8-15% =
Landai
·
15-25% =
Agak Curam
·
25-45% =
Curam
·
>45% =
Sangat Curam
Membuat Tracing Jalan dengan pertimbangan
Berbagai
pertimbangan dalam pembangunan jalan salahh satunya adalah pertimbangan dengan
garis kontur. Pertimbangan ini mempertimbangkan tingkat kelerengan atau
tanjakan serta panjang jalan yang akan dibangun supaya lebih aman dan ekonomis.
Contohnya adalah sebagai berikut :
Diketahui: kelerengan maksimal 10%
Skala 1:10.000
Ditanya : Jarak tracing pada
peta
Dijawab :
·
Lereng 10% berarti setiap naik 10m dibutuhkan
jarak 100 m atau 10.000 cm
·
Skala 1: 10.000 berarti1 cm pada peta mewakili
10.000 cm atau 100 m pada jarak sebenarnya
·
Jarak minimal pada tracing jalan
Skala = jarak pada peta
Jarak
sebenarnya m
1 cm
= jarak peta
10.000 10.000
Jarak peta = 10.000 x 1 cm = 1 cm
10.000
Jadi jarak
maksimal tracing jalan pada peta adalah 1 cm.
contoh hasilnya adalah sebagai berikut :
![]() |
| peta kontur |
![]() |
| peta proyeksi |
![]() |
| peta kelerengan |
![]() |
| tracing jalan |
Daftar Pustaka ;
- Pigawati , Bitta dan Pangi. 2010. Buku Praktikum Kartografi. Semarang Planologi Undip





Tidak ada komentar:
Posting Komentar